Tarian Bedoyo adalah tarian tradisional yang berasal
dari Jogjakarta yang diciptakan oleh Raja hamengkubuwono ke V. Tarian lemah
gemulai yang pada umumnya di lakukan oleh para wanita cantik ini selalu
mendapat sorotan positif bagi Indonesia karena sudah mulai punah oleh zaman
yang sudah modern ini.
Mulai dari tarian yang khas sampai pakaian yang
dikenakanya pun khas Indonesia. Terkadang para penari ini tampil pada saat
pernikahan saja atau acara-acara yang kebayakan tradisional. Tidak ada yang
salah bukan dari Tari bedoyo ini ? menjadi kebanggaan tersendiri mempunyai ciri
khas yang melambangkan bangsa kita.
Nah, saya pun berfikir demikian. Sampai barusan ini
saya mendapat materi dari dosen agama saya yaitu pak Achmad mengatakan bahwa
Tari Bedoyo adalah salah satu contoh kebudayaan Indonesia yang
tidak cocok dengan syariat islam. Waktu itu kelompok
kami berpresentasi di depan kelas dan menerangkan tentang bab Islam dan
Kebudayaan. Kita mengambil contoh yang kebanyakan dari kebudayaan barat,
padahal tidak perlu jauh-jauhpun di negara kita sendiripun juga ada yang
seperti ini.
Mengapa Tari Bedoyo menurut bapak Achmad tidak
mengikuti syariat islam ? yang pertama karena pakaian yang biasa dikenakan oleh
para penari Bedoyo, terlalu seksi dan ketat. Gerakan yang lemah gemulai dan
terkadang membentuk tubuh yang indah, permasalahnnya adalah para penari ini
tampil dan ditonton banyak orang termasuk para pria. Pantaskan? padahal
Pangeran Hamengkubuwono pun adalah umat islam. "Inilah salah satu contoh
budaya yang bukan islam, tetapi di terima oleh umat islam" kata pak Achmad
mengahiri pendapatnya.
Saya pikir , iya juga sih. Tidak usah jauh-jauh kita
melihat buruknya budaya barat yang ini yang itu, Negara kita sendiri pun
seperti ini. Lagipula banyak kebudayaan barat yang dapat kita ambil dari segi
positifnya kok. Pintar-pintarnya kita memilah-milah saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar